Be inspiring for today, tomorrow and for the future

Selasa, 07 Agustus 2012

Save Our Teenagers


“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. Al-Hujurat: 13)

Mayoritas orang di sekitar kita mungkin sependapat, memandang dunia remaja sebagai dunia yang penuh warna. Satu dunia dimana seorang anak manusia tumbuh meninggalkan masa kanak-kanaknya menuju masa dewasa. Akan tetapi fase inilah yang sebetulnya merupakan fase yang rentan jika dibandingkan dengan masa dewasa terlebih masa kanak-kanak. Masa remaja menjadi fase yang rentan karena pada fase ini tingkat keingin tahuan seorang manusia jauh lebih tinggi jika dibadingkan dengan fase sebelumnya, yaitu fase kanak-kanak. Masa remaja sering kali diidentikan dengan masa yang penuh dengan gejolak jiwa, dalam artian berbagai hal apapun bentuknya pada masa remaja ini selalu menarik untuk dicoba atau bahkan dilakukan, dan terkadang hal inilah yang kemudian menjerumuskan banyak remaja kita hari ini terjerembab kepada hal-hal yang keliru.

Pada dasarnya rasa ingin tahu yang besar itu adalah hal positif, karena berawal dari rasa ingin tahu itulah seorang manusia akan mau mempelajari sesuatu hal. Akan tetapi permasalahannya hari ini, keingin tahuan dikalangan remaja kita sering kali tidak disertai dengan bekal ilmu dan pengetahuan serta pengawasan yang cukup baik dari orang tua, jika ia berada di lingkungan rumah, maupun dari jajaran pendidik jika remaja itu berada di sekolah. Meskipun memang tidak sedikit orang tua dan pihak sekolah yang begitu kooperatif dalam mengawasi dan mendampingi masa tumbuh kembang seorang remaja, tapi celah-celah kekeliruan dalam pergaulan remaja tetap saja tinggi. Memang jika kita melihat kenyataan dalam kehidupan sehari-hari dizaman ini sungguh miris sekali kehidupan terlebih pergaulan remaja di negara kita.

Pergaulan bebas yang mengedepannya prestise (rasa gengsi) yang tinggi adalah satu dari sekian pilihan “warna” pergaulan yang dipilih oleh sebagian besar remaja yang ada. Narkoba, seks bebas, pacaran, MBA (Married By Accident) hingga aborsi seolah-olah adalah hal lumrah yang dipandang santai oleh kalangan remaja. Serangan berbagai tayangan televisi, akses internet, media cetak dan banyak perkembangan teknologi lainnya membuat posisi perkembangan remaja di negara kita seolah-olah longgar dari tata aturan nilai-nilai keagamaan dan aturan hukum. Berbagai penyimpangan sikap dan prilaku serta karakter remaja di Indonesia menyebabkan mayoritas remaja kita kehilangan jati diri bahkan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang kerdil dalam lingkungan sosialnya.

Pergaulan bagi mayoritas kalangan remaja hari ini adalah dengan mengikuti trend yang booming dikalangan mayoritas masyarakat pada umumnya dengan tidak lagi mengidahkan kaidah-kaidah pergaulan yang semestinya mereka perhatikan dengan baik. Padahal tidak semua lingkungan pergaulan akan mendukung terhadap tumbuh kembang seorang remaja. Dalam Islam sudah tertera dengan jelas bagaimana seharusnya kita bersikap, bermasyarakat dan bergaul sebagai seorang manusia. Islam begitu jelas memberikan gambaran dan tata aturan untuk memastikan kita hidup, kita bergaul dalam batas-batas yang jelas, dalam batasan yang baik, bukan untuk mengekang akan tetapi untuk menjaga diri kita dan diri orang lain yang ada disekitar kita. 

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk” (Qs. Al-Isra: 32)

Jika kita berkaca kepada ayat Al-Qur’an di atas, nampak bahwa hendaknya manusia tidak mendekati zina. Zina di sini dapat dimaknai secara luas, karena zina sendiri pada dasarnya tidak hanya berupa zina secara badani atau jasadi, akan tetapi ada pula zina mata, zina hati dan zina pikiran. Ayat di atas adalah satu dari sekian banyak ayat dalam Al-Qur’an yang dapat menjadi rambu-rambu bagi kita, khususnya bagi kalangan remaja dalam melalui masa-masa pertumbuhannya serta pergaulan kesehariannya. Sering kali keberadaan ayat ini sebagai bentuk peringatan dari Allah untuk manusia diabaikan begitu saja oleh sebagian besar dari diri kita, terlebih para remaja, sebagia besar dari mereka lebih menyukai berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, pergi nonton, bermain internet atau banyak aktivitas sia-sia lainnya dari pada memilih untuk belajar ilmu agama. Lebih miris lagi ketika para remaja banyak yang meninggalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Al-Qur’an seolah-olah hanya sekedar bacaan yang tak berarti apa-apa bagi mereka. Tidak sedikit buka remaja yang belum atau bahkan tidak bisa sama sekali membaca Al-Qur’an???

Dalam ayat Al-Qur’an lainnya Allah berfirman :
 
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Qs. An-Nur: 30-31)

Jelas bukan, bagaimana seharusnya kita sebagai manusia, kita sebagai remaja membawa dan menjaga diri kita???. Pada dasarnya apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an ini adalah bentuk kasih sayang-Nya bagi kita, hamba-Nya. Kasih sayang Allah itu sungguh tidak memberatkan siapapun, diri kita saja yang sering kali memilih untuk enggan terlebih dahulu tanpa mencoba untuk belajar memahami dan mengaplikasikan apa yang sudah Allah tetapkan untuk kita. Maka dari itu untuk membangun generasi bangsa yang lebih baik, tentu harus dilakukan perbaikan pula dikalangan remaja, karena remaja memiliki energi yang luar biasa untuk melakukan sebuah perubahan besar dalam sebuah bangsa. Sinergisitas orang tua dengan lembaga pendidikan dapat menjadi salah satu solusi bagi terbentuknya remaja yang berkarakter dan cerdas dan tentu saja yang tak kalah penting adalah pendidika agama bagi anak-anak kita dimanapun itu, karena agama adalah pegangan yang paling kuat dibandingkan dengan apapun, sehingga janga memanjakan anak dengan harta atau uang, tapi dampingilah ia untuk mengenal agama dan mengenal dirinya dengan lebih baik.

Teringat pesan seorang cendekiawan Islam, seorang pejuang Islam Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna menyatakan bahwasanya, “Pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan”. Maka dari itu, jika remaja-remaja kita hari ini dibiarkan bergaul dengan bebas tanpa aturan, dapat dibayangkan akan seperti apa keberlanjutan dari Indonesia hari ini, akan seperti apa keberlanjutan dari Islam ke depannya. Oleh karena itu, hendaklah kita menjaga anak-anak kita, berikanlah perhatian dan pendidikan yang terbaik, karena itu pun menjadi salah satu bentuk tanggungjawab orang tua kepada anaknya, kepada keluarganya 

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Qs. At-Tahrim : 6).

Wallahualambishawab...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar